đź—» Analisis Puisi Yang Fana Adalah Waktu
AlokasiWaktu : 10 menit A. Kompetensi Inti (KI) KI-1: Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya. Analisis struktur fisik dan struktur batin pada puisi tersebut! Perlambangan yang digunakan dalam puisi ini adalah lambang benda yang ditunjukkan oleh kata "kaleng kecil" dan "jembatan yang melulur sosok", lalu
Judultersebut dipinjam Teater Garasi dari puisi karangan Sapardi Djoko Damono 'Yang Fana Adalah Waktu' (1978). Didukung oleh Badan Ekonomi Kreatif dan Bakti Budaya Djarum Foundation, pertunjukan 'Yang Fana Adalah Waktu' masih bisa disaksikan di Goethe-Institut Jakarta, Jalan Dr.Sam Ratulangi No 9-15, Menteng, Jakarta Pusat, pada 30-31 Juli
videoini diambil di Elephant Rock, Taipei, Taiwan.IG : : puiisiindo@gmail.comYang Fana Adalah Waktu
Beranda» Dapur Sastra » Dapur Sastra » Dapur Jendela Sastra » Lain-lain » PUISI-PUISI WING KARDJO. PUISI-PUISI WING KARDJO. Sabtu, 15/02/2014 - 11:25 apa-apa yang fana menjadi. baka, kenangan yang berpusat dalam. diri, begitu pelan bicara dan hati-hati. cognac yang kuteguk. waktu kau pergi tak menghalau kau. yang selama ini
Seiringwaktu berjalan, kamu pun menyadari Takkan pernah ada bidadari yang abadi Semuanya akan hilang, pada saatnya Semuanya akan berubah, pada waktunya. Segala keindahannya hanyalah fana Begitu juga kecantikannya, takkan sama Kelak ia akan kembali menjadi manusia dan kau yang kecewa, meninggalkannya. Jagalah cinta, jagalah rasa cinta..
Search Puisi Untuk Adikku. Kau jelaskan ku tentang makna kehidupan Bagikan jika ini bermanfaat Sepuluh tahun yang lalu dia terbaring Berikut contoh-contoh Puisi Anak Sekolah Dasar (SD): Contoh puisi pendek di bawah ini berasal dari beberapa tema yang akrab kita temui sehari-hari COVER (AKU TAKUT - REPVBLIK) - Duration: 4:12 COVER (AKU TAKUT - REPVBLIK) -
Berikutjawaban yang paling benar dari pertanyaan: Bacalah puisi berikut dengan saksama! YANG FANA ADALAH WAKTU Sapardi Djoko Damono Yang Fana adalah waktu Kita abadi Memungut detik demi detik, merangkainya Seperti bunga Sampai pada suatu hari. Kita lupa untuk apa “tapi, Yang fana adalah waktu, bukan” Tanyamu kita abadi. Makna yang sesuai
Membacapuisi adalah tentang menyampaikan bagaimana puisi itu memengaruhi Anda secara pribadi, sehingga Anda bisa menambahkan penafsiran Anda sendiri di atas si penulis (bila Anda tidak menulisnya sendiri). Berikut adalah petunjuk untuk setiap langkah membaca puisi, dari memilih gaya yang sesuai dengan puisi hingga cara untuk tetap tenang di
menyaksikanTuhan. Ungkapan-ungkapan itu kadangkala serupa puisi yang kaya metafor, sehingga perlu penafsiran ulang. Misalnya, al-Hallaj mengungkapkan “ana al-Haqq” yang secara harfiah bermakna aku adalah Tuhan, tidak bisa diterima begitu saja. Karena hal itu merupakan ungkapan dalam keadaan fana, dalam keadaan hilang kesadarannya sebagai
. Return to Article Details Analisis Puisi “Yang Fana Adalah Waktu” Karya Sapardi Djoko Damono dengan pendekatan Stilistika Download Download PDF
100% found this document useful 2 votes711 views10 pagesOriginal TitleAnalisis struktur batin puisi yang fana adalah waktuCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 2 votes711 views10 pagesAnalisis Struktur Batin Puisi Yang Fana Adalah WaktuOriginal TitleAnalisis struktur batin puisi yang fana adalah waktuJump to Page You are on page 1of 10 You're Reading a Free Preview Pages 5 to 9 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Apa itu puisi? Puisi adalah karya sastra yang memiliki aspek dan unsur yang membangun puisi. Pradopo 201013 mengatakan bahwa puisi sebagai karya sastra seni puitis, kata puitis sudah mengandung nilai keindahan yang khusus untuk puisi. Sifat puitis dari karya sastra puisi terletak pada pemunculan ketegangan-ketegangan dalam karya sastra. Kepuitisan itu dapat dicapai dengan bermacam-macam cara, misalnya dengan bentuk visual tipografi, susunan bait; dengan bunyi; persajakan, asonansi, alitrasi, kiasan bunyi, lambing rasa orchestra; dengan diksi. Pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai kritik yang ingin disampaikan dalam puisi “Yang Fana Adalah Waktu” karya Sapardi Djoko Damono. Beliau merupakan seorang pujangga Indonesia terkemuka, yang dikenal lewat berbagai puisi-puisinya, yang menggunakan kata-kata sederhana, sehingga beberapa di antaranya sangat popular. Penyair yang tersohor namanya di dalam maupun di luar negeri ini juga sempat mengajar di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia. Ia juga pernah menjadi dekan di sana dan juga menjadi guru besar serta menjadi redaktur pada majalah Horison, Basis, dan Kalam. Iklan Puisi “Yang Fana Adalah Waktu” ini dibuat pada tahun 1978. Dikutip dari buku antologi sajak Hujan Bulan Juni, berikut isi puisinya Yang fana adalah waktu. Kita abadi memungut detik demi detik, merangkainya seperti bunga sampai pada suatu hari kita lupa untuk apa. “Tapi, yang fana adalah waktu, bukan?” tanyamu. Kita abadi. Makna berupa kritik kepada manusia terlihat jelas dalam karya Sapardi kali ini. Dalam puisi ini Sapardi sengaja membuat puisi dengan pemahaman yang sarkatik dengan cara membalikkan kenyataan bahwa manusia adalah makhluk yang fana sedangkan waktu adalah sesuatu yang abadi. Sapardi ingin mengingatkan kepada manusia bahwa waktu terus berjalan dan seiring berjalannya waktu maka, manusia akan bertambah tua dan manusia sering kali telat menyadari bahwa mereka tidak menggunakan waktu mereka dengan baik. Pada bait pertama larik dua, tiga dan empat “memungut detik demi detik, merangkainya seperti bunga sampai pada suatu hari kita lupa untuk apa”. Memliki makna bahwa manusia terus-menerus mengejar hal yang tidak penting atau mengejar kesenangan yang instan sampai pada suatu hari mereka sadar bahwa apa yang mereka kejar tidak bermaanfaat bagi dirinya maupun orang lain. Kesimpulannya Sapardi ingin memberitahukan kritik kepada manusia serta mengingatkan manusia agar selalu melakukan hal yang bermanfaat, jangan pernah membuang-buang waktu untuk hal yang tidak penting karena sebenarnya yang fana adalah manusia sedangkan waktu akan selalu abadi. Sumber Krismastuti, Fembriana. 2020. “Analisis Semiotik Terhadap Kumpulan Puisi Perahu Kertas Karya Sapardi Djoko Damono. Skripsi. Klaten Universitas Widya Dharma Ikuti tulisan menarik Izza Zahraniah lainnya di sini.
analisis puisi yang fana adalah waktu