🐱 Permainan Tradisional Jarang Dipertandingkan Karena

Permainantradisional jarang dipertandingkan karena - 24203717 Utinputri9034 Utinputri9034 11.09.2019 Penjaskes Sekolah Menengah Pertama terjawab Permainan tradisional jarang dipertandingkan karena A.Hanya daerah tertentu yang memiliki B.Permainan yang sulit C.Peralatan tidak tersedia D.Tidak dilestarikan 2 Karenasebenarnya bapak/ibu guru bisa memanfaatkan permainan tradisional sebagai alat pendukung pembelajaran di sekolah. Selain dianggap dapat meningkatkan kesehatan mental dan fisik, dengan bermain permainan tradisional, saat-saat belajar di sekolah juga bisa lebih menyenangkan sehingga materi yang diajarkan oleh bapak/ibu guru akan mudah 2 Olahraga Tradisional - Enggrang. Enggrang merupakan Permainan Olahraga Tradisional yang berasal dari daerah jawa, enggrang Jajangkungan (Bahasa Sunda) ini biasanya sering dimainkan oleh anak-anak karena untuk melakukan permainan Enggrang ini hanya dibutuhkan sebatang bambu yang berukuran kecil dan pembuatan nya pun relatif mudah cukup dengan menempelkan kayu pada sebatang bambu dengan Anakmasih bertindak sesuai kemauan sendiri dan kesulitan bekerjasama dalam tim. Tiga permainan tradisional yang dipertandingkan dan diikuti perwakilan dari 16 kecamatan itu meliputi gobak sodor, lompat tali, dan egrang. Kegiatan itu diarahkan agar anak paham dengan permainan "tempo doeloe" yang mengandalkan kerja sama. Permainantradisional gasing mengajarkan kita tentang ketuhanan, keseimbangan dan harmoni dalam hidup, sambil mempererat toleransi serta meningkatkan kekuatan fisik. Namun kini di mana gasing dipertandingkandan skema kompetisi yang tepat untuk digunakan. Fitur managerial control berlangsung untuk mengatur pada pemilihan tugas dan peran pada saat kompetisi (pelatih, Adasyarat yg cukup sulit untuk dipenuhi dalam permainan tradisional, yaitu harus multi player tatap muka. Gw liat, anak2 tetangga, banyak yg engga dikasih main dg temen2 sebaya nya. Bukan karena covid, karena hal ini udah terjadi sejak belum pandemi. Jadi ya, permainan tradisional nih udah jarang gw liat dimainkan anak2 secara single player. . Salah satu permainan tradisional Bali. Putri Aryaningsih Pada zaman dahulu, anak-anak aktif bergerak karena memiliki permainan-permainan tradisional yang biasanya dimainkan pada sore hari. Permainan ini membuat mereka banyak bersosialisasi, aktif bergerak, dan mendapatkan tubuh yang setiap daerah memiliki permainan tradisional. Apalagi di Bali, ada banyak permainan tradisional yang cukup unik untuk dimainkan. Permainan tradisional ini dulunya sangat populer di masyarakat sebelum datangnya gawai. Berikut ini deretan permainan tadisional unik Bali yang jarang terlihat. Baca Juga 5 Tradisi Unik Bali yang Berasal dari Karangasem 1. Deduplak Deduplak merupakan permainan tradisional Bali yang tercatat dalam Warisan Budaya Tak Benda WBTB pada tahun 2017. Permainan tradisional yang sangat sederhana ini bertujuan untuk membentuk dan membina watak melalui ini menggunakan potongan batok kelapa untuk berlari maupun berjalan. Deduplak berasal dari suara "plak" ketika batok kelapanya bermainnya sangat sederhana. Batok kelapa diberi tali, kemudian jempol kaki menjepit tali seperti menggunakan sandal jepit. Kedua tangan memegang tali dan menariknya begitu kaki melangkah. Baca Juga 10 Makanan Minuman Tradisional Bali yang jadi Warisan Budaya 2. Nyen Durine Nyen Durine terdiri dari dua kata. Yaitu nyen yang artinya siapa, dan durine artinya di belakang. Permainan ini dilakukan oleh beberapa orang ditunjuk sebagai penebak dan matanya ditutup oleh kain agar tidak bisa melihat. Pemain yang lain membentuk lingkaran, kemudian berjalan mengelilingi si penebak sambil si penebak berhasil menebak orang yang berada di belakangnya, maka orang yang berhasil dikenali tersebut bergiliran menjadi penebak. Permainan tradisional ini tercatat sebagai WBTB pada tahun Siap-siapan tajen-tajenanPermainan ayam-ayaman. TV Permainan siap-siapan ayam-ayaman ini tidak menggunakan ayam. Permainan ini terdiri dari dua orang yang saling pemain harus mengangkat kaki sebelah posisi dengkleng. Posisi tangan bebas, sesuai kesepakatan. Ada yang tangan kirinya lurus ke depan dan tangan kanan memegang kaki yang diangkat, ada juga yang tidak memegang kaki yang pemain akan berusaha saling menjatuhkan dengan menabrakkan tubuhnya ke lawan. Siapa yang jatuh, ia yang kalah. Atau siapa yang kedua kakinya menyentuk tanah, ia yang kalah. Permainan ini tercatat sebagai WBTB pada tahun Tok lait kancingPermainan tok lait kancing. TV Permainan yang dimainkan oleh anak-anak ini menggambarkan bagaimana orang Bali dalam membangun rumah ini dimainkan minimal tiga orang anak dengan tubuh yang sama besar. Mereka kemudian berdiri saling memunggungi, dan masing-masing pemain mengaitkan satu kaki kakinya sudah terkait satu dengan yang lain, maka mereka mulai melompat-lompat sambil berputar. Selama bermain ini, biasanya mereka menyanyikan lagu Tok Lait Kancing. Permainan ini tercatat sebagai WBTB pada tahun Madul dulan Permainan tradisional yang tercatat sebagai WBTB pada tahun 2012 ini adalah permainan sembunyi-sembunyian ala Bali. Pemainnya minimal 5 orang. Satu orang bertindak sebagai pencari, dan lainnya dikatakan madul dulan, karena saat si pencari mencari orang yang bersembunyi dan menemukannya, maka ia harus menyebutkan kata "dul". Pemain yang bersembunyi juga harus menyebutkan kata "dul" saat kebali ke tempat asal si kamu sudah pernah memainkan permainan tradisional unik Bali di atas, atau justru baru tahu setelah membaca artikel ini? Permainan-permainan ini sudah jarang dimainkan lagi. Sebab anak-anak lebih dominan menggunakan gawainya untuk mencari hiburan. Permainan tradisional seakan hilang ditelan zaman. IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis. Jakarta Macam permainan tradisional Indonesia kini sudah jarang dimainkan oleh anak-anak, pasalnya mereka lebih mengenal gadget daripada bersosialisasi bersama teman sebayanya. Permainan tradisional asli Indonesia sendiri sangat beragam. Setiap daerah pasti punya minimal satu permainan tradisional yang lazim dimainkan anak-anak. Pivot adalah Gerakan Memutar dalam Permainan Basket, Ini Tujuan dan Teknik Dasarnya VIDEO Kocak, Permainan Ludo Dalam Dunia Nyata 3 Permainan Tradisional Sarat Pesan Moral yang Mulai Punah di Yogyakarta Macam permainan tradisional tersebut seperti petak umpet, cublak-cublak suweng hingga gobak sodor. Permainan tradisional ini di samping menarik dan seru saat memainkannya, juga memiliki nilai-nilai positif dalam kehidupan sehari-hari. Seperti melatih kekompakan, kebersamaan, gotong royong, hingga saling menghargai. Permainan tradisional sejak dahulu sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat, disebut tradisional sebab pemainan ini hanya menggunakan peralatan dan bahan permainan yang sederhana juga mudah didapat. Namun, seiring berkembangnya waktu, eksistensi dari permainan tradisional ini mulai kehilangan peminat dan semakin lama hilang dari pusaran penggunaanya. Untuk itu, kita sebagai generasi muda, harus bisa melestarikannya. Berikut ini berbagai macam permainan tradisional Indonesia yang perlu dilestarikan, yang telah dirangkum oleh dari berbagai sumber, Selasa 3/8/2021.Macam Permainan TradisisonalEgrang, permainan tradisional yang melatih ketangkasan. Foto RidloBerikut ini ada beberapa macam permainan tradisional yang perlu dilestarikan, diantaranya 1. Gobak Sodor Macam permainan tradisional yang sangat populer di Indonesia yang pertama ialah gobak sodor. Sebelum melakukan permainan ini, para pemain terlebih dahulu harus membuat garis kotak-kotak yang nantinya akan menjadi daerah salah satu kelompok saat menjadi penjaga. Umumnya permainan ini dibagi menjadi dua kelompok, di mana setiap kelompok minimal berjumlah tiga orang. Satu kelompok bertugas sebagai penjaga kotak atau daerah tersebut, sementara kelompok lainnya yang disebut penyerang harus mampu melewati daerah tanpa bersentuhan dengan kelompok penjaga. Permainan ini akan semakin seru apabila penjaga berusaha untuk menangkap kelompok penyerang, sementara kelompok penyerang berusaha menghindarinya. Apabila penyerang bersentuhan dengan penjaga kotak, maka harus bergantian sebagai penjaga 2. Lompat Tali Karet Lompat tali merupakan macam permainan tradisional Indonesia yang umumnya sering dilakukan anak perempuan. Jumlah pemain lompat tali minimal dilakukan tiga orang. Di mana dua orang pemain membentangkan dan memegang tali, sementara pemain lain harus melewati atau melompat tanpa menyentuh tali tersebut. Aturan dalam permainan ini yaitu dua orang pemegang tali mengatur tingginya tali setinggi lutut, setelah itu pelompat harus berhasil melewati tali tersebut. Apabila pelompat berhasil melewatinya, maka tinggi tali akan dinaikkan menjadi seperut, sedada hingga di atas kepala. Namun apabila pelompat tali gagal melewati, maka dia harus bergantian memegang tali. 3. Kelereng Macam permainan tradisional yang umumnya digemari anak laki-laki lainnya ialah kelereng. Permainan ini dapat dilakukan di mana saja, baik di dalam maupun luar ruangan. Aturan dalam permainan kelereng cukup beragam, hal ini tergantung tradisi di daerah masing-masing. Namun pada umumnya sebelum memainkan kelereng terlebih dahulu pemain membuat garis atau gambar kotak lintasan dan menaruh beberapa kelereng. Setelah itu, masing-masing pemain menyentilkan kelereng tersebut dengan jarak yang disepakati, apabila beberapa kelereng keluar dari lintasan, maka kelereng akan menjadi miliknya. 4. Bermain Layang-layang Salah satu macam permainan tradisional yang sangat populer di Indonesia ialah layang-layang. Permainan ini bisanya dilakukan di tempat-tempat terbuka, seperti lapangan hingga persawahan. Seiring berjalannya waktu, bentuk layang-layang juga semakin berkembang, seperti bentuk burung, naga, hingga perahu. Tak hanya dilakukan anak-anak, orang dewasa pun cukup gemar bermain layang-layang. Apalagi saat musim kemarau tiba, hampir di berbagai daerah dapat ditemui orang-orang yang bermain layang-layang. 5. Egrang Egrang merupakan salah satu macam permainan tradisional yang menggunakan batang bambu. Permainan ini diperlukan keahlian khusus, pasalnya menaiki egrang tidak semudah yang dibayangkan. Sehingga bagi para pemula, sebelum berjalan menggunakan egrang sebaiknya berlatih menaiki egrang terlebih dahulu. Apabila seseorang telah berhasil berjalan menggunakan egrang, biasanya mereka akan melakukan lomba lari di atas egrang. Sehingga permainan ini akan terlihat semakin menarik dan Permainan TradisisonalIlustrasi Permainan Tradisional Engklek FananiBerikut ini ada beberapa macam permainan tradisional yang perlu dilestarikan, diantaranya 6. Bola Bekel Salah satu macam permainan tradisional yang di gemari anak perempuan ialah bola bekel. Cara memainkan bola bekel cukup mudah, yaitu melempar bola bekel ke atas kemudian pemain harus mengambil beberapa kerikil atau benda kecil yang telah disepakati. Apabila salah satu pemain tidak berhasil mengambil beberapa kerikil, maka permainan akan dilanjutkan pemain berikutnya. 7. Cublak-cublak Suweng Cublak-cublek suweng merupakan salah satu macam permainan tradisional yang berasal dari Jawa Tengah. Permainan ini membutuhkan jumlah peserta lebih dari dua orang, di mana salah satu pemain membungkuk dan menghadap ke bawah dengan mata terpejam. Kemudian pemain lainnya meletakkan tangan di atas punggung pemain yang membungkuk lalu memindahkan kerikil yang digenggamnya dan menyanyikan lagu cublak-cublak suweng. Setelah lagu cublak-cublak suweng selesai dinyanyikan, maka salah satu pemain yang memindahkan kerikil tersebut harus menyembunyikan benda tersebut. Sementara itu, pemain yang membungkuk harus menebak siapa di antara pemain yang memegang atau menyembunyikan kerikil tersebut. 8. Engklek Engklek merupakan salah satu macam permainan tradisional yang cukup digemari anak-anak, baik perempuan maupu laki-laki. Ada beberapa jenis petak yang biasa digunakan untuk bermain engklek, seperti bentuk huruf L, kincir angin hingga berbentuk gunung. Aturan permainan engklek yaitu terlebih dahulu pemain melempar koin ke kotak yang paling dekat, kemudian pemain harus melewati petak tersebut dan tidak boleh menginjak koin yang telah dilemparnya. Setelah itu pemain kembali ke garis awal dan mengambil koin tersebut, lalu melanjutkan melempar ke kotak berikutnya. 9. Petak Umpet Macam permainan tradisional yang cukup mudah dilakukan ialah petak umpet. Hampir setiap anak yang tinggal di Indonesia pasti pernah bermain petak umpet. Aturan permainan ini yaitu salah satu pemain harus menjaga pos dengan mata terpejam, sementara pemain lainnya harus bersembunyi di tempat yang paling aman. Setelah beberapa hitungan, penjaga pos harus mencari pemain yang bersembunyi. 10. Congklak Congklak sudah dikenal hampir di seluruh wilayah Indonesia. Congklak dimainkan menggunakan cangkang kerang yang juga disebut biji congklak dan papan congklak yang memiliki 16 lubang. Permainan ini hanya bisa dimainkan oleh dua orang saja. Total keseluruhan biji congklak ada 98 buah yang nanti akan diisi pada lubang papan congklak. Tentukan siapa yang akan jalan duluan dengan suit, yang menang akan mengambil semua biji pada satu lubang dan mengisi lubang papan satu persatu, dari kiri ke kanan. Sampai biji habis dan ambil lagi biji dari tempat terakhir menaruh biji. Begitu seterusnya sampai ada yang memiliki jumlah biji terbanyak, dan dialah yang Permainan TradisisonalIlustrasi Permainan Tradisional Boi-boian. Dian Kurniawan/ ini ada beberapa macam permainan tradisional yang perlu dilestarikan, diantaranya 11. Patok Lele Macam permainan tradisional berikutnya adalah patok lele. Permainan ini dimainkan oleh dua kelompok masing-masing terdiri dari minimal dua orang. Alat yang dibutuhkan yaitu dua potong bambu, pertama dengan ukuran kecil dan satunya lagi buat bambu berukuran 30 cm. Setelah alat sudah di persiapkan, letakkan bambu besar diantara dua batu, lalu pukul dengan bambu kecil. Jika ada pemain yang tidak memukul bambu dengan baik, beri dia hukuman. Hukuman untuk yang kalah biasanya disuruh untuk menggendong yang menang. 12. Ular Naga Panjang Macam permainan tradisional yang lainnya yaitu, ular naga panjang. Jaman dulu permainan ini sangat populer dikalangan anak-anak. Biasanya mereka akan berkumpul di lapangan, dan akan semakin seru jika dimainkan ramai-ramai. Permainan ini bisa dimainkan lebih dari tujuh orang. Cara bermainnya mudah, pertama tentukan dua orang siapa yang menjadi penjaganya, sisanya berjalan melewati penjaga. Agar permainan lebih adil, tentukan penjaga dengan cara hompimpa. Setelah penjaga sudah ditentukan, maka sisa orangnya harus berbaris dan menaruh tangan dipundak teman yang didepannya. Setelah itu, melingkar melewati penjaga sambil menyanyikan lagu ular naga panjangnya sampai selesai. Ketika nyanyian sudah selesai, saatnya penjaga menangkap satu orang, satu orang yang tertangkap harus keluar dari barisan. 13. Dam-daman Dam daman merupakan salah satu macam permainan tradisional Indonesia yang mirip dengan catur. Hanya saja aturan dalam permainan ini lebih sederhana. Jika pada permainan catur pion bergerak sesuai posisinya, pada permainan dam-daman, setiap pion hanya dapat melangkah mengikuti garis baik ke depan, ke samping atau diagonal. Untuk memakan pion atau dam lawan, kita hanya cukup melompatinya saja. Nah, jika lawan tidak mau memakan pion kita meskipun ada kesempatan, maka lawan bisa terkena hukuman yang disebut dam dan kita bisa mengambil 3 buah pion lawan. Untuk memenangkan permainan ini, salah satu pihak harus bisa mengelilingi daerah segitiga atau ekor lawan. Dengan cara ini, pion tersebut akan bebas bergerak kemanapun sesuai garis. Permainan dimenangkan jika salah satu pemain berhasil menghabiskan seluruh pion lawan. Sementara permainan imbang jika masing-masing tinggal menyisakan satu pion saja. 14. Gangsing Salah satu macam permainan tradisional gasing yang sudah ada sejak zaman kuno ini umumnya dimainkan oleh anak laki-laki. Permainan ini terbuat dari kayu dan bentuknya unik seperti bawang merah besar namun memiliki pentolan di atasnya. Cara bermainnya pun sangat mudah dengan menggunakan tali yang terbuat dari kulit pohon yang dililit pada pentolan gasing kemudian dilempar sekuat-kuatnya ke tanah. Biasanya tiap orang memiliki teknik khusus agar gasingnya dapat berputar paling lama. Dalam perlombaan, gasing tidak boleh keluar dari garis yang sudah ditentukan dan gasing yang berputar paling lama adalah pemenangnya. Jenis kayu yang biasanya digunakan untuk membuat gasing yaitu menggeris, pelawan, kayu besi, leban, mentigi, dan sejenisnya. 15. Boi-boian Permainan boi-boian merupakan salah satu macam permainan tradisional yang dimainkan dengan cara melemparkan bola kecil pada tumpukan pecahan genteng atau batu yang pipih. Alasan permainan ini dinamakan “boi-boian” karena, pada zaman dahulu pemain yang memainkan permainan ini lebih banyak anak cowok yang dalam bahasa inggrisnya “Boy”. Maka dari itu, masyarakat menyebutnya permainan boi-boian. Bisa dikatakan, permainan boi-boian merupakan bowlingnya Indonesia namun lebih seru. Cara bermain boi-boian yaitu satu kelompok harus menyusun pecahan genteng hingga tidak tersisa namun tetap berwaspada dan menghindar dari tembakan bola yang dilempar oleh anggota kelompok lawan. Kelompok yang satunya menembakkan bola ke pecahan genteng yang disusun. Setiap anggota lawan yang terkena lemparan bola dianggap gugur dan tidak boleh lagi meneruskan permainan. Mereka yang terkena lemparan biasanya keluar dan berdiri di kejauhan untuk tetap menyaksikan permainan dan mendukung teman-teman sekelompoknya yang belum terkena lemparan Permainan TradisisonalIlustrasi Permainan Tradisional Bakiak. / Panji PrayitnoBerikut ini ada beberapa macam permainan tradisional yang perlu dilestarikan, diantaranya 16. Rangku Alu Permainan rangku alu merupakan salah satu macam permainan tradisional dan juga tarian dari Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur. Rangku alu biasanya dimainkan sebagai syukuran dan ekspresi rasa bahagia untuk merayakan hasil panen pertanian dan perkebunan. Biasanya pada saat bulan purnama para remaja berkumpul untuk memainkan permainan ini. Bermain rangku alu membutuhkan 4 orang untuk memegang empat tongkat bambu yang masing-masing bambu memiliki panjang 2 meter, memakai tongkat membentuk palang, dan menggerak-gerakkannya sementara tugas pemainnya harus melompat-lompati kotak-kotak bambu yang terbentuk dari gerakan buka tutup tanpa terjepit bambu itu sendiri. Pemain harus memiliki keseimbangan dan kecepatan karena semakin lama seseorang bermain semakin cepat tempo pergerakan bambu. Rangku alu selain untuk bermain, bisa juga sebagai sarana edukasi dan pembentukan karakter diri. Bermain rangku alu dapat melatih konsentrasi dan ketepatan dalam bertindak karena tidak hanya melompat-lompat asal. Dalam permainan ini perlu fokus untuk mensinkronisasi gerak kaki dan gerak bambu. Jika tidak bisa fokus, nantinya kaki pemain akan terjepit bambu bahkan bisa terpeleset. Permainan rangku alu tidak hanya dimainkan oleh anak-anak. permainan ini juga bisa dimainkan oleh seluruh kalangan usia. Biasanya, rangku alu dimainkan di tanah lapang yang keras dan tidak berumput untuk menghindari pemain agaar tidak terpeleset. 17. Ketapel Permainan ketapel merupakan permainan tradisional yang multifungsi. Selain untuk bermain lempar-lemparan, ketapel juga bisa digunakan untuk berburu mangga, rambutan dan lainnya. Pada zaman dahulu, anak-anak menggunakan ketapel untuk berburu binatang seperti burung. Permainan ketapel ini terbuat dari kayu yang berbentuk huruf Y dengan tinggi sekitar 25 cm. Bagian atas ketapel diikat dengan karet dan ditengah-tengahnya diikat sebuah kulit sebagai tempat batu yang akan dilontarkan. Cara memainkan ketapel ini sangat mudah, setelah ketapel dibuat letakkan batu atau kerikil pada kulit yang sudah dibuat tadi. Lalu, tarik ketapel dengan kuat dan arahkan pada sasaran lalu lepaskan. 18. Benteng Permainan benteng merupakan salah satu macam permainan tradisional yang dimainkan oleh 2 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 4 orang sampai 8 orang. Masing-masing kelompok memilih suatu tempat sebagai markas, biasanya berupa tiang, batu atau pilar yang digunakan sebagai markasnya. Cara bermain dari permainan ini dimulai dengan majunya salah satu pemain dari salah satu benten untuk menantang para pemain dari benteng lainnya. Pemain dari benteng lainnya akan maju untuk mengejar. Jika pemain dari benteng penantang dapat terkejar dan dapat disentuh oleh pemain lawan, maka pemain penantang dinyatakan mati. Biasanya pemain penantang akan berlari menghindar atau kembali ke bentengnya sendiri, dan teman-teman dari benteng ini akan mengejar pemain dari benteng lawan yang mengejar tadi. Demikian seterusnya sampai terjadi saling kejar mengejar dari kedua benteng. Sampai salah satu benteng kehabisan pemain karena telah dimatikan dan bentengnya telah dikepung oleh lawannya. Dalam permainan benteng ini, biasanya masing-masing anggota mempunyai tugas masing-masing. Seperti penyerang, mata-mata, pengganggu, dan penjaga benteng. Tujuan dari permainan ini yaitu untuk menyerang dan mengambil alih benteng lawan dengan menyentuh tiang benteng lawan dan meneriakkan kata “benteng”. Permainan memiliki manfaat yang bergam, misalnya dapat melatih gerak badan pemain, melatih kelincahan, melatih stamina, melatih kerjasama antar teman, dan memupuk jiwa sportifitas yang tinggi. Sampai saat ini, permainan benteng sering dimainkan terutama oleh anak laki-laki. 19. Kucing-kucingan Permainan kucing-kucingan merupakan salah satu macam permainan tradisional masyarakat Jawa yang sudah dikenal sejak lama, sekitar tahun 1913. Permainan kucing-kucingan ini seperti menceritakan kehidupan seekor kucing yang selalu kejar-kejaran dengan musuhnya seekor tikus. Cara bermain permainan ini yaitu dipilih 2 orang, 1 orang menjadi kucing dan 1 orang menjadi tikus. Setelah ditentukan kucing dan tikusnya, pemain yang lainnya membentuk lingkaran sambil berpegangan tangan, menjadi tikus dari kejaran sang kucing. Jadi, tikus harus menyelamatkan diri dari kejaran sang kucing. Permainan ini seru dengan adanya aturan para tikus tidak bisa ditangkap jika sedang jongkok. Jika sedang jongkok dilarang berdiri sendiri kecuali dibantu teman untuk berdiri dengan menempelkan tangan kepada temannya. Jika tikus tertangkap, tikus bergantian menjadi kucing selanjutnya. 20. Bakiak Permainan Bakiak merupakan salah satu macam permainan tradisional yang berasal dari Sumatera Barat. Permainan ini menggunakan sejenis sandal yang terbuat dari kayu dan slop kaki yang digunakan untuk 3-5 orang. Biasanya pengikat kaki tersebut terbuat dari ban yang dipaku pada kedua sisinya. Permainan bakiak ini memiliki nama lain yaitu terompa galuak. Cara bermainnya pemain harus mengisi slop sandal yang kosong, kemudian mereka melangkah secara bersamaan. Jika satu orang saja tidak melangkah secara kompak, pemain lain akan tersungkur jatuh juga. Meski dilihatnya sangat mudah, permainan ini sangat membutuhkan konsentrasi agar berjalan dengan kompak. Permainan ini biasanya dimainkan pada saat Hari Kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus. Permainan bakiak ini bisa dimainkan dengan laki-laki ataupun perempuan.* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. 15 Permainan Tradisional Seru yang Perlu Kamu Coba – Grameds, kalau mengingat permainan tradisional yang dimainkan waktu kecil rasanya sangat seru ya? Seiring berkembangnya zaman dan teknologi, permainan tradisional kini sudah jarang sekali ditemukan. Semua tergantikan dengan permainan games yang ada di gadget. Sebagai generasi penerus bangsa, kita harus terus melestarikan permainan tradisional agar keberadaannya tidak hilang begitu saja. Permainan tradisional tidak kalah seru dengan permainan games yang ada di gadget lho, Grameds. Mau tahu apa saja permainan tradisional yang seru, yang perlu Grameds coba? Yuk, baca artikel ini ya! 15 Permainan Tradisional Seru yang Perlu Kamu Coba1. Gangsing2. Ular Naga3. Egrang4. Kucing-kucingan5. Engklek6. Bakiak7. Congklak8. Ketapel9. Benteng10. Rangku Alu11. Boi-boian12. Bola Bekel13. Petak Umpet14. Gundu/KelerengKategori SosiologiMateri Sosiologi 1. Gangsing Permainan tradisional gasing yang sudah ada sejak zaman kuno ini umumnya dimainkan oleh anak laki-laki. Permainan ini terbuat dari kayu dan bentuknya unik seperti bawang merah besar namun memiliki pentolan di atasnya. Cara bermainnya pun sangat mudah dengan menggunakan tali yang terbuat dari kulit pohon yang dililit pada pentolan gasing kemudian dilempar sekuat-kuatnya ke tanah. Biasanya tiap orang memiliki teknik khusus agar gasingnya dapat berputar paling lama. Dalam perlombaan, gasing tidak boleh keluar dari garis yang sudah ditentukan dan gasing yang berputar paling lama adalah pemenangnya, Grameds. Jenis kayu yang biasanya digunakan untuk membuat gasing yaitu menggeris, pelawan, kayu besi, leban, mentigi, dan sejenisnya. Seiring dengan berkembangnya teknologi, gasing saat dibuat lebih modern dan lebih menarik lagi dengan tampilan yang elegan. Jika berminat untuk membeli gasing, Grameds bisa membelinya di marketplace ternama dengan banyak pilihan model/jenis dan juga harga yang sangat beragam. 2. Ular Naga src “Ular naga panjangnya bukan kepalang, berjalan-jalan selalu riang kemari. Umpan yang lezat, itulah yang dicari, ini dianya yang terbelakang”. Jika kita mendengar nyanyian tersebut rasanya tidak asing ya, Grameds. Ya, nyanyian tersebut merupakan nyanyian khas dalam permainan tradisional ular naga. Kenapa dinamai ular naga ya? Karena dalam permainan ini pemainnya membentuk barisan yang panjang seperti ular. Cara bermain permainan ini dimulai dari 2 orang yang membentuk jalan untuk dilewati barisan ular sambil bernyanyi lagu khas ular naga panjang. Kemudian, 2 orang yang menjaga jalan menangkap 1 orang dari barisan ular yang melewati nya. Lalu, yang terperangkap tersebut memilih akan mengikuti tim A atau tim B. Setelah habis semua barisan ular, selanjutnya dimulailah perebutan anggota yaitu saling tangkap antar teman yang berbeda tim. Permainan ular naga ini tidak mengenal usia lho, Grameds. Jadi, siapapun bisa bermain bersama-sama. Wah, seru sekali ya! 3. Egrang src Egrang merupakan permainan tradisional yang menggunakan 2 tongkat bambu berukuran tinggi 150 cm dan diberi pijakan kaki di bawah nya, dimana seseorang bisa berdiri di atas pijakan kaki tersebut dan berjalan dalam ketinggian dan keseimbangan. Permainan tradisional egrang ini sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda dan permainan ini mendapat pengaruh dari China. Grameds, uniknya lagi sebutan egrang ini berbeda-beda di setiap daerah. Seperti di Kalimantan disebutnya Batungkau, di Jawa Tengah disebutnya Jangkungan, di Bengkulu disebutnya Ingkau, dan di Sumatera Barat disebutnya Tengkak-tengkak. Namun, masyarakat Indonesia mengenalnya dengan sebutan Egrang. Permainan tradisional egrang ini tidak hanya di Indonesia, Grameds. Beberapa negara lainnya juga ada permainan tradisional egrang ini, seperti di beberapa negara Eropa dan Jepang. Jika dilihat, permainan egrang ini sangat mudah sekali dilakukan. Namun, cara bermain permainan tradisional ini membutuhkan keseimbangan yang baik karena pemain berdiri diatas pijakan kaki dan berjalan dengan tongkat bambu ini. Jika tidak seimbang, pemain bisa terjatuh dari tongkat. Permainan tradisional egrang ini memiliki makna yang sangat dalam jika diteliti dengan nilai kehidupan karena permainan ini dimainkan dengan niat yang kuat. Saat kaki sudah dipijakkan di tongkat bambu, kemudian badan sedikit dicondongkan ke depan untuk berjalan maka Grameds tidak boleh ragu-ragu untuk terus berjalan. Pemain harus berjalan cepat dan seimbang agar tidak jatuht. Sama hal nya dengan nilai kehidupan, ketika kita sudah mengambil keputusan kita harus bertekad dan berkomitmen untuk menyelesaikan dan tidak boleh ragu-ragu. Nilai-nilai seperti sportifitas, kerja keras, dan keuletan sangat kental tercermin dalam nilai budaya pada permainan egrang ini. Permainan egrang ini tidak mengenal usia juga dalam memainkannya. Anak-anak atau orang dewasa pun bisa memainkannya, asal ada niat, tekad, dan keberanian. Ayo lestarikan permainan ini dengan mengajak teman-teman Grameds untuk bermain enggrang dan permainan tradisional lainnya agar tidak hilang dengan adanya kemajuan teknologi melalui buku Super Asyik Permainan Tradisional Anak Indonesia. 4. Kucing-kucingan src Permainan kucing-kucingan merupakan permainan tradisional masyarakat Jawa yang sudah dikenal sejak lama, sekitar tahun 1913. Permainan kucing-kucingan ini seperti menceritakan kehidupan seekor kucing yang selalu kejar-kejaran dengan musuhnya seekor tikus. Cara bermain permainan ini yaitu dipilih 2 orang, 1 orang menjadi kucing dan 1 orang menjadi tikus. Setelah ditentukan kucing dan tikusnya, pemain yang lainnya membentuk lingkaran sambil berpegangan tangan, menjadi tikus dari kejaran sang kucing. Jadi, tikus harus menyelamatkan diri dari kejaran sang kucing. Permainan ini seru dengan adanya aturan para tikus tidak bisa ditangkap jika sedang jongkok. Jika sedang jongkok dilarang berdiri sendiri kecuali dibantu teman untuk berdiri dengan menempelkan tangan kepada temannya. Jika tikus tertangkap, tikus bergantian menjadi kucing selanjutnya. Permainan ini sangat seru jika dimainkan dengan banyak orang. Permainan kucing-kucingan ini juga tidak mengenal batasan usia karena bisa dimainkan oleh siapapun. Permainan kucing-kucingan ini juga bisa mengasah kelincahan lho, Grameds. Kamu wajib mencoba permainan kucing-kucingan yang seru ini! 5. Engklek src Permainan engklek merupakan permainan tradisional lompat-lompatan pada bidang datar yang digambar di atas tanah dengan gambar kotak-kotak. Kemudian, melompat dengan satu kaki dari kotak satu ke kotak berikutnya. Permainan engklek ini bisa dimainkan dengan perorangan atau berkelompok, laki-laki dan perempuan juga bisa memainkan permainan ini. Istilah permainan engklek berasal dari Jawa. Di setiap daerah permainan ini memiliki nama masing-masing. Di Riau disebutnya Setatak, di Jambi disebutnya Tejek-tejekan, sedangkan di daerah Batak Toba disebut nya Marsitekka. Cara bermain permainan ini dimulai dengan menggambar kotak-kotak pada media tanah yang datar. Kemudian, setiap pemain bergiliran untuk melompat pada kotak-kotak yang telah dibuat dengan menggunakan satu kaki. Sebelum melompat, pemain yang bergiliran melompat harus melempar batu ke dalam kotak-kotak sesuai urutannya. Jika terjatuh pada saat melompat, pemain harus meletakkan batu di satu kotak terakhir yang bertanda untuk mengawali giliran pemain. Dalam permainan ini, keseimbangan sangat dibutuhkan. Sebab, selain tidak boleh jatuh pemain juga dilarang menginjak garis-garis sepanjang kotak. Ada macam-macam jenis susunan kotak pada permainan ini. Ada bentuk pesawat, bentuk gunung, dan bentuk baling-baling. 6. Bakiak src Permainan Bakiak merupakan permainan tradisional yang berasal dari Sumatera Barat. Permainan ini menggunakan sejenis sandal yang terbuat dari kayu dan slop kaki yang digunakan untuk 3-5 orang. Biasanya pengikat kaki tersebut terbuat dari ban yang dipaku pada kedua sisinya. Permainan bakiak ini memiliki nama lain yaitu Terompa galuak. Cara bermainnya pemain harus mengisi slop sandal yang kosong, kemudian mereka melangkah secara bersamaan. Jika satu orang saja tidak melangkah secara kompak, pemain lain akan tersungkur jatuh juga. Meski dilihatnya sangat mudah, permainan ini sangat membutuhkan konsentrasi agar berjalan dengan kompak. Permainan ini biasanya dimainkan pada saat Hari Kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus. Permainan bakiak ini bisa dimainkan dengan laki-laki ataupun perempuan. Permainan ini juga tidak mengenal usia, sehingga siapapun bisa mengikutinya. Manfaat dari permainan ini banyak lho, Grameds. Bermain bakiak bisa melatih koordinasi anggota tubuh yaitu gerakkan tubuh dan kaki secara bersamaan. Bermain bakiak bisa melatih kesabaran karena membutuhkan konsentrasi, keseimbangan, dan kekompakkan antar pemain untuk melangkah agar tidak terjatuh. Bermain bakiak juga melatih kerjasama karena ketika bermain pemain harus kompak dalam melangkah agar tidak terjatuh dan bisa terus melangkah sampai garis finish. Melalui berbagai permainan tradisional, kita dapat mengembangkan kecerdasan intelektual yang dimiliki. Oleh sebab itu, buku Kumpulan Permainan Tradisional Nusantara ini hadir dengan harapan menjadi sarana untuk mengembangkan kecerdasan anak melalui permainan. 7. Congklak src Permainan congklak merupakan permainan tradisional Indonesia yang sangat digemari terutama anak perempuan. Permainan ini sudah dikenal di Indonesia terutama pulau Jawa sejak lama. Pada zaman dahulu, untuk golongan istana biasanya bermain congklak dengan menggunakan papan congklak yang berukir mewah, sedangkan untuk golongan rakyat biasa bermainnya dengan mengorek lubang di dalam tanah dan menggunakan biji-bijian. Permainan congklak memiliki nama yang berbeda-beda di tiap daerah. Di Jawa disebutnya congklak, dakon, atau dakonan, di Sumatera disebutnya dengan Congkak, di Lampung disebutnya dengan Dentuman Lamban, di Sulawesi disebutnya dengan Mokaotan, Maggaleceng, Aggalacang, dan Nogarata, di Malaysia lebih dikenalnya dengan sebutan Congkak. Cara bermain permainan ini yaitu dilakukan dengan 2 orang dengan menggunakan papan congklak dan 98 buah biji congklak. Papan congklak sangat beraneka ragam jenisnya, ada yang terbuat dari kayu dan ada juga yang terbuat dari plastik. Sedangkan bijinya ada yang terbuat dari cangkang kerang, biji-bijian, batu-batuan, kelereng atau plastik. Pada papan congklak terdapat 16 buah lubang, 14 buah lubang kecil-kecil yang saling berhadapan dan 2 buah lubang besar di kedua sisinya. Setiap lubang kecil diisi dengan biji congklak dan 2 buah lubang besar dianggap sebagai pemilik masing-masing pemain. Sebelum permainan dimulai, tiap lubang kecil diisi dengan 7 biji congklak. Pemain saling duduk berhadapan. salah satu pemain yang mulai dapat memilih lubang yang akan diambil dan meletakkan satu ke lubang di sebelah kanannya dan seterusnya dilakukan demikian dengan berlawanan arah jarum jam. Bila biji congklak habis dilubang kecil yang berisi biji congklak lainnya, pemain bisa mengambil biji-biji tersebut dan melanjutkan mengisi setiap lubang seperti sebelumnya sampai biji congklak habis. Dalam permainan ini, pemain dianggap selesai jika pemain tidak memiliki biji congklak lagi dalam setiap lubang kecilnya dan pemenangnya dilihat dari banyaknya biji congklak yang ada di dalam lubang besar milik masing-masing pemain. Congklak dengan sangat mudah ditemukan pada market place ternama di Indonesia, mulai dari congklak yang terbuat dari bahan pelastik sampai congklak yang di buat dari bahan kayu ukiran khas Indonesia. Wah seru ya Grameds? 8. Ketapel src Permainan ketapel merupakan permainan tradisional yang multifungsi. Selain untuk bermain lempar-lemparan, ketapel juga bisa digunakan untuk berburu mangga, rambutan dan lainnya. Eits, asal jangan berburu buah-buahan di pohon milik tetangga maupun orang lain ya Grameds 😀 Pada zaman dahulu, anak-anak menggunakan ketapel untuk berburu binatang seperti burung. Permainan ketapel ini terbuat dari kayu yang berbentuk huruf Y dengan tinggi sekitar 25 cm. Bagian atas ketapel diikat dengan karet dan ditengah-tengahnya diikat sebuah kulit sebagai tempat batu yang akan dilontarkan. Cara memainkan ketapel ini sangat mudah, setelah ketapel dibuat letakkan batu atau kerikil pada kulit yang sudah dibuat tadi. Lalu, tarik ketapel dengan kuat dan arahkan pada sasaran lalu lepaskan. Ketapel sekarang ini juga sudah banyak tersedia berbagai marketplace ternama di Indonesia dengan jenis dan harga yang beragam. Untuk lebih mengenal permainan ketapel serta permainan tradisional lainnya yang ada di Indonesia, Grameds dapat membaca buku Ensiklopedia Negeri Permainan Tradisional yang ada di bawah ini. 9. Benteng src Permainan benteng merupakan permainan tradisional yang dimainkan oleh 2 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 4 orang sampai 8 orang. Masing-masing kelompok memilih suatu tempat sebagai markas, biasanya berupa tiang, batu atau pilar yang digunakan sebagai markasnya. Cara bermain dari permainan ini dimulai dengan majunya salah satu pemain dari salah satu benten untuk menantang para pemain dari benteng lainnya. Pemain dari benteng lainnya akan maju untuk mengejar. Jika pemain dari benteng penantang dapat terkejar dan dapat disentuh oleh pemain lawan, maka pemain penantang dinyatakan mati. Biasanya pemain penantang akan berlari menghindar atau kembali ke bentengnya sendiri, dan teman-teman dari benteng ini akan mengejar pemain dari benteng lawan yang mengejar tadi. Demikian seterusnya sampai terjadi saling kejar mengejar dari kedua benteng. Sampai salah satu benteng kehabisan pemain karena telah dimatikan dan bentengnya telah dikepung oleh lawannya. Dalam permainan benteng ini, biasanya masing-masing anggota mempunyai tugas masing-masing. Seperti penyerang, mata-mata, pengganggu, dan penjaga benteng. Tujuan dari permainan ini yaitu untuk menyerang dan mengambil alih benteng lawan dengan menyentuh tiang benteng lawan dan meneriakkan kata “benteng”. Permainan memiliki manfaat yang bergam, misalnya dapat melatih gerak badan pemain, melatih kelincahan, melatih stamina, melatih kerjasama antar teman, dan memupuk jiwa sportifitas yang tinggi. Sampai saat ini, permainan benteng sering dimainkan terutama oleh anak laki-laki. 10. Rangku Alu src Permainan Rangku Alu merupakan permainan tradisional dan juga tarian dari Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur. Rangku Alu biasanya dimainkan sebagai syukuran dan ekspresi rasa bahagia untuk merayakan hasil panen pertanian dan perkebunan. Biasanya pada saat bulan purnama para remaja berkumpul untuk memainkan permainan ini. Bermain Rangku Alu membutuhkan 4 orang untuk memegang empat tongkat bambu yang masing-masing bambu memiliki panjang 2 meter, memakai tongkat membentuk palang, dan menggerak-gerakkannya sementara tugas pemainnya harus melompat-lompati kotak-kotak bambu yang terbentuk dari gerakan buka tutup tanpa terjepit bambu itu sendiri. Pemain harus memiliki keseimbangan dan kecepatan karena semakin lama seseorang bermain semakin cepat tempo pergerakan bambu. Rangku Alu selain untuk bermain, bisa juga sebagai sarana edukasi dan pembentukan karakter diri, Grameds. Bermain rangku alu dapat melatih konsentrasi dan ketepatan dalam bertindak karena tidak hanya melompat-lompat asal. Dalam permainan ini perlu fokus untuk mensinkronisasi gerak kaki dan gerak bambu. Jika tidak bisa fokus, nantinya kaki pemain akan terjepit bambu bahkan bisa terpeleset. Permainan rangku alu tidak hanya dimainkan oleh anak-anak. permainan ini juga bisa dimainkan oleh seluruh kalangan usia. Biasanya, rangku alu dimainkan di tanah lapang yang keras dan tidak berumput untuk menghindari pemain agaar tidak terpeleset. 11. Boi-boian src Permainan boi-boian merupakan permainan tradisional yang dimainkan dengan cara melemparkan bola kecil pada tumpukan pecahan genteng atau batu yang pipih. Alasan permainan ini dinamakan “boi-boian” karena, pada zaman dahulu pemain yang memainkan permainan ini lebih banyak anak cowok yang dalam bahasa inggrisnya “Boy”. Maka dari itu, masyarakat menyebutnya permainan boi-boian. Bisa dikatakan, permainan boi-boian merupakan bowlingnya Indonesia namun lebih seru. Cara bermain boi-boian yaitu satu kelompok harus menyusun pecahan genteng hingga tidak tersisa namun tetap berwaspada dan menghindar dari tembakan bola yang dilempar oleh anggota kelompok lawan. Kelompok yang satunya menembakkan bola ke pecahan genteng yang disusun. Setiap anggota lawan yang terkena lemparan bola dianggap gugur dan tidak boleh lagi meneruskan permainan. Mereka yang terkena lemparan biasanya keluar dan berdiri di kejauhan untuk tetap menyaksikan permainan dan mendukung teman-teman sekelompoknya yang belum terkena lemparan bola. Wah, seru juga ya Grameds permainan ini. Secara tidak langsung, permainan ini mengajarkan untuk bersikap sportif dan tanpa melakukan kecurangan agar permainan tetap seru dan menyenangkan. 12. Bola Bekel src Permainan bola bekel merupakan permainan tradisional yang berasal dari Jawa Timur. Permainan bola bekel ini merupakan permainan dengan menggunakan bola karet dan 7 bijih bekel. Permainan bola bekel biasanya dimainkan oleh anak perempuan. Namun, tidak sedikit juga anak laki-laki bermain bola bekel. Permainan bola bekel dimainkan perorangan, tidak bisa berkelompok. Di Jawa Barat, permainan ini lebih dikenal dengan sebutan Bekel dan Kuwuk. Cara bermain bola bekel ini sangat mudah. Permainan bola bekel dimulai dengan melambungkan bola karet kemudian dengan diikuti dengan menabur biji bekel. Saat bola melambung ke atas, pemain mengambil biji bekel yang terserak sesuai tingkatannya. Peraturan dalam permainan bola bekel, jika biji tidak terambil, bola tidak tertangkap maka pemain dikatakan gugur dan dilanjut dengan pemain selanjutnya yang sudah menunggu. Pelajari permainan tradisional lainnya dalam buku Sd/Mi Kl 3 Buku Teks Tematik Terpadu Tema Mengenal Olah Raga& Permainan Tradisional dibawah ini. 13. Petak Umpet src Permainan petak umpet merupakan permainan tradisional yang sangat mudah dilakukan. Permainan ini sudah ada sejak lama dan menjadi permainan tradisional di seluruh negara. Inti permainan ini yaitu menemukan orang yang bersembunyi. Orang yang pertama kali ditemukan saat bersembunyi, dinyatakan gugur dan akan bergantian dengan si pencari. Permainan petak umpet ini bisa dilakukan minimal 2 orang dan lebih seru jika dimainkan dengan banyak pemain. Permainan petak umpet ini bisa dilakukan di dalam ruangan atau di luar ruangan. Sebelum petak umpet dimulai, biasanya pemain melakukan hompimpah untuk menentukan siapa yang akan menutup mata untuk mencari teman-teman yang akan bersembunyi. Permainan ini bermanfaat untuk melatih dalam hal sosialisasi dengan teman, aktif, melatih sportifitas pada mereka yang menang atau kalah, berdiskusi, dan tak lepas dari perasaan senang. 14. Gundu/Kelereng Permainan Gundu atau kelereng merupakan permainan tradisional yang biasa dimainkan anak laki-laki. Banyak dari anak laki-laki tersebut yang mengoleksi kelereng hingga 1 kaleng biskuit dengan berbagai macam motif dan ukuran. Permainan kelereng atau gundu di tiap daerah memiliki nama yang berbeda-beda. Di Jawa menyebutnya dengan Neker, di Sunda disebutnya dengan Kaleci, di Palembang disebutnya dengan Ekar, dan di Banjar disebutnya dengan Kleker. Cara bermain kelereng, biasanya dengan menggambar lingkaran dan menaruh kelereng yang akan dilombakan. Setelah itu, secara bergantian pemain akan menyentilkan kelereng mereka ke kelereng lawan yang ada di dalam lingkaran. Jika setelah menyentil kelereng dan mengenai kelereng yang ada di dalam sampai keluar lingkaran, kelereng tersebut akan menjadi miliknya. Bermain kelereng atau gundu ini juga memiliki banyak manfaatnya. Manfaat utama yang didapat yaitu berkembangnya saraf motorik, melatih kejujuran, melatih kesabaran, melatih kemampuan berpikir, melatih kepercayaan diri, meningkatkan ketelitian, dan yang lebih penting melatih interaksi sosial dengan teman-temannya. Bagaimana Grameds, banyak sekali ya permainan tradisional yang sangat seru jika dimainkan? Grameds, bisa mencoba bermain dengan adik, kakak, ataupun orang tua. Selain, memiliki banyak manfaatnya bermain permainan tradisional bersama orang tua bisa mengajak mereka bernostalgia pada masa kecil mereka, lho. Tapi, untuk saat ini bermainnya diRumahAja ya, Grameds. Walaupun diRumahAja tidak kalah seru nya kok dengan bermain di luar! Sampai jumpa di artikel selanjutnya! Erika ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien

permainan tradisional jarang dipertandingkan karena